Waktu Ibarat Pedang

YUNI ALHUMAIRA

Goresan Pena Yuni Alhumaira.

SENYUM

Tersenyumlah untuk memulai bahagia.karena bahagia adalah diciptakan

HIDUP

Hidup adalah ? Perjalanan dalam waktu dan kesempatan

KUPU-KUPU

Dari ulat bulu menjadi bentuk yang indah,seperti itulah kehidupan ku saat ini berproses menuju bentuk yang indah

MEMULAI.

Bismilahirrahmanirrahiim...

Friday, September 13, 2019

Balasan

tuh hati butuh rindu
yang tersenyap di malam syahdu senyapnya menginginkan bertemu
bertemu berdampingan agar tahu tahu perasaanku, keyakinanku bahkan hanya sekdar anganku

sedari awal berniat memperjuangkan
mencoba menepis semua ketidakmungkinan
sedari awal berniat tulus
memulai dengan menerima
lalu berjuang penuh asa

berat memang ..
butuh berkorban waktu, jarak dan kesempatan
tapi keyakinan dan keihklasan pasti tidak lupa
tidak lupa untuk membayar perjuangan ini
terbayarkan dengan melihat senyumu
terbayar melihat kebahagianmu

karna yakinku, perjuanganku dan komitmenku
biarkan terjawab oleh waktu.



13 Sept 2019

Sejenak Pamit

Terimkasih untuk segala hal yang membuatku lebih dari sekedar nyaman,dan aman

Terimakasih untk semua pengorbanan baik waktu,materi juga fisik yang sangat menguras segalanya,

Terimakasih telah hadir dan menguatkan serta meyakinkan bahwa aku bisa lalui semuanya

Terimakasih telah menjadi bagian dari orang yang kuharapkan dan kuperjuangkan setelahnya,

Terimakasih telah menjadi seseorang yang mengobati segala luka yang pernah ada


Bahagiaku bisa mengenalmu dan bersamamu seutuhnya,

Maaf jika aku terlalu banyak ucap,sikap yang membuat hati dn pikiranmu menjadi semakin mengolah,
terkadang menjadi suatu sebab atau alasan ku terlalu takut.

selalu tetap jadi kamu yg aku kenal seperti hari lalu,sekarang juga nanti,

Terimakasih telah menjadi orang super baik yg hadir dhidupku,kuharap segala pengorbanamu biar tuhan yg kan balas dan tergantikan dengn lebih apa yg kau berikan dn korbankan.

Aku tak kan menjanjikan apa_apa padamu tapi aku akan memberikan yakin ku untukmu.

Terimakasih untuk cinta,kasih,waktu,fisik dan materi yg sepenuhnya diberikan untuk aku,dan untuk semuanya..

Hari ini bukanlah akhir dari sebuah pertemuan tapi awal dari sebuah perjuangan untuk terus selanjutnya...


Aku sejenak pamit pulang dari tatapan matamu,


Wednesday, August 28, 2019

Kenangan Dikota Hujan



Sebuah destinasi baru yang dilangkahkan oleh kaki ini tapi tidak  untuk hanya sekdar menikmati sebuah pusat kota atau sudut kota, tapiuntuk belajar halbaru untuk sebuah pemahaman dan pengalaman diri yang didapatkan,setidaknya amunisi untuk diri dan pikiran untuk lebih naik level untuk sebuah kata “USAHA”, usaha dari berbagai hal yang sekiranya perlu diusahakan juga diperjuangkan.

Menghadiri sebuah acara  Pelatihan Ekspor yang diselenggarakan oleh Kementrian perindustrian, sejujurnya untuk ikut serta dari acara ini  rasanya ini masih terlalu jauh bagi diriku yang masih sangat merintis berbagai sisi,tapi ketika ikut serta acara ini sebagai sebuah tantangan juga bekal ketika sudah ada kesiapan setidaknya tau,begitulah ucapku sepanjang perjalanan dari bandung menuju bogor meyakinkan diri untuk ikut serta agar aku tak berubah pikiran karena sebuah alasan ragu,tidak percaya diri ditunjang dengan kemacetan yang luar biasa.

Sesampainya disebuah hotel acara,aku sampai disana adzan maghrib,padahal yang diharuskan datang itu pas adzan dzhur, sungguh lengkap semakin kikuk dan bingung yang adaa,namun saat pas setibanya disana pada saat waktunya dinner,,hahahaha jadi terasa sekali “Nikmat manakah lagi yang kau dustakan “? Setelah aku melakukan perjalanan yang panjang,melelahkan dari pihak panitia diberilah secarik kertas bertuliskan voucher makan,Alhamdulilah

Saat memasuki ruangan materi dilantai 17 karena materi akan dilanjutkan kembali, dan saat itu aku yang sangat kebingungan duduk karena beberapa kursi sudah memilki penghuninya yang tersimpan symbol sebuah buku juga laptop di atas meja nya, lalu saat aku lihat ada sebuah kursi yang kurasa kosong, ku tanya pada lelaki yang kulihat wajahnya seperti keturunan jawa dengan kuliht dia memakai sandal hotel berwarna putih..hahahah
Me: mas maaf kursi ini kosong? Ada pemiliknya enggak ya ?
He : Enggak mba kosong,mba nya bru datang ya ?
Me : Iya mas,ini telat datang,Materinya udah banyak ya mas
He: Lumayan mba dari tadi langsung materi
Me : Oke baiklah

Setelah percakapan itu aku langsung terfokus materi yang sama sekali sangat tidak paham dari mana memulainya  supaya otak-otakku singkron untuk menerima materi,setidaknya sudah duduk manis,tapi ketidak mengertian diriku jadi aku berani bertanya-tanya sama mas-mas  bersandal hotel yang ku tak tau namanya siapa dan ku tak menanyakan namanya juga.

Setelah hari itu di hari kedua dan ketiganya kita sering basa basi ga jelas, tapi yang jelas bersama peserta lain salahsatunya adalah bu sunarti teman sekamarku,perempuan hebat yang bagiku,seorang single parents yang berahsil mendidik anaknya hingga berhasil kuliah dan bekerja di negeri sakura, dan bisnis yang sudah memilki banyak relasi diberbagai tempat,super banget memberikan aku banyak motivasi yang luar biasa.

Selama kegiatan itu berlagsung banyak materi yang belum sampai ke otakku, hingga ku aku mengulangnya lagi ke mas-mas yang baik itu, hingga di hari akhir pelatihan aku masih meminta menjelaskan,hehehe

Setelah acara berakhir,tiba-tiba aku mendapat chat seorang teman semasa dipondok waktu smp ku yang sekarang dia menetap dibogor karena bekerja,karena dia pulang bekerja sore dan acara pelatihan ini beresnya siang hari,Bu Narti menawari ku untuk jalan-jalan ke kebun raya bogor dulu saja, dan untuk mengajak yang lain yang mau ikut, tapi setelah kulihat orang begitu sibuk dan berburu pergi aku bingung ngajak siapa, tapi pas saat jam makan siang setelah checkout kamar,dengan tas yang masing-masing sudah dipinggirnya, tiba-tiba mas-mas itu meminta untuk ikut bergabung makan,
Dijam makan siang itu, kutanya mas mau langsung pulang ? enggak ini mau ke Jakarta tapi masih nunggu kabar  temennya , oh ya udah mau ikut ngak sama kita  jalan-jalan ke kebun raya bogor, lumayan buat nunggu waktu,soalnya aaku juga sama masih menunggu kabar temen, dan dengan  sebuah kesepakatan ikut ke bu narti.baru disana kutanya eh mas namanya siapa ?Fajar, terus kubilang aku yuni ya,sambil tertawa
Keluar dari hotel kita berniat menggunakan naik angkot,eh tiba-tiba ada sebuah mobil yang sama menyebrang, tanpa basa basi panjang kita bertanya, mau ke arah mana? Ternyata arah sejalur,akhirnya kita bertiga ikut menuju ke kebun rayaa.
Setibanya di kebun raya ternyata memang betul kata ibu nartinya,pokoknya bakalan gratis masuk karena udah pada kenal sama saya,sesampainya disana, kita langsung ke kayak sebuah rumah penginapan gtu, untuk menyimpan barang bawaan kita,agar pas keliling kita tidak kerepotan.
Pas disana ketemu lah sama bapak-bapak yang kulupa namanya,dia menawri kita untuk keliling naik mobil patroli, tapi kita menolaknya, dan kita pun jalan-jalan sampai di sebuah kebun anggrek, pas disana lah dia yang ku bilang sini mas tukeran foto,aku ga terlalu suka foto,mba aja saya yang fotoin,okelah kalau begitu
Tapi sejujurnya,sudah curiga,sepertinya ini masnya gengsi aja,hahahha
Dan kita bertiiga pun berjalan samapi disebuah taman sambil saling bergantian cerita,padahal langit sudah sangat mendung dan kan hujan, sampai akhirnya kita memutuskan untuk segera kembali ke rumah itu.

Wednesday, January 30, 2019

Tentang Seorang Sahabat

Tentang Seorang Sahabat
Pertemuan yang ku temui dalam waktu yang teramat singkat,ku temui seorang sahabat disebuah kota yang berbeda dengan diriku,setelah sekian lama kita tak pernah bersama meski hanya sekedar berbagi cerita,cerita tentang berbagai hal yang terkadang membuat satu sama lain kita menguras air mata,tertawa bebas  dan membuat itu semua terasa bahagia dan tenang meski  sesaat bagi kami.

Ketika kami memiliki karakter introvert yang sama,terkadang membuat kami merasa terkadang sulit menemukan seseorang yang rasanya bisa menemukan orang yang cocok untuk saling berbagi cerita,alhasil kami berdua sama-sama belum move on untuk sama-sama menemukan teman yang dirasa saking cocok ..uppss sulitnya udah kayak nyari pasangan hidup aja,,hahha

Eitss,kami hanya sebatas teman,ketika zaman dluar semakin fana hubungan yang tak menjadi qadratnya menjadi seolah biasa saja,Naudzubillah……kami seperti kakak adik perempuan yang sering saling berkomentar tentang banyak hal, kami terasa memliki ikatan keluarga,setelah persahabat kami hampir akan 6 tahun, hahaha kami juga normal tau Aneka macam  Brownis, Ikan dan Duren berdasarkan mata kami masing-masing dan itu terkadang sering menjadi topik yang sangat nano-nano bagi kami..

Dan Pertemuan kali ini rasanya sangat menguras air mataku yang luar biasa tentang “Hidup” perrtemuan yang sudah lama tidak berjumpa ini memberikan ku banyak bersyukur yang luar biasa.

Tentang seorang sahabat yang senantiasa selalu kuat,tegar dan mandiri dalam segala hal,Dia yang senantiasa selalu bilang “kak,kalau bukan aku yang lakukan ini itu,siapa lagi” artinya hanya seorang diri  berjuang,ketikaa tidak punya sandaran lain lagi selain orang tua dan Sang Maha Pencipta.

Dalam tengah situasi dan kondisi yang dirasa terasa  banyak tantangan dari lingkungan,keluarga juga orangtua ada hal yang harus terus diprioritaskan yaitu tentang zona kenyamanan dan pencapaian.
Secara hasilnya aku sangatlah malu, belum bisa melakukan apa-apa   yang membuat orangtua merasa sangat bangga, namun dirinya bener-bener luar biasa bagiku sangat membuka mata hati ku untuk selalu terus bersyukur dalam segala hal.

Ditengah iya harus memperjuangkan segala hal dalam hidupnya,iya berjuang keras merawat kedua orangtuanya yang sering sakit dan perlu penangan khusus,dan dirinya sendiri tanpa orang lain yang membantunya ataupun keluarga besarnya,sungguh iya cuman bilang “kak,aku berjuang sendiri dan aku lakukan sendiri, anak tunggal ya kayak gini ”

Ketika saat itu aku melihat ibunya yang sudah tak mampu berjalan lama atau jauh dan mesti dituntun atau didampinginya untuk pergi kemana-mana,termasuk ke kamar mandi, di satu sisi kebetuhan ekonomi harus dipenuhi karena mengganti peran ayah yang sudah tak mampu bekerja lagi.

Keduanya harus dilakukan secara bersaamaan baginya,saat itu aku terasa malu dan membuat ku sadar akan hal ini, “Dulu Mama dengan sabar menuntunku untuk bisa berjalan dengan tegak,menuntunku ke kamar mandi agar aku terbiasa,sekarang Dia melakukan  itu ke Mamanya dengan sangat perlahan karena kondisi fisiknya yang tak sehat seperti dulu, menyiapkan baju yang akan dipakai,menyiapkan makan, disamping hal itu harus bekerja dari pagi sampai larut malam untu memenuhi kebutuhan keluarga,ditambah beban hal lainnya yang harus dialuinya seorang diri,seketika membuat ku banyak sadar dan bersyukur,mungkin aku pun akan melakukan hal-hal itu itu ke mama yang semakin menua”.

Dan seketika saat itu aku ingin bilang “mama aku akan mendampingimu mu terus,sama halnya kayak mama terus mendampingi aku memberikan semua apa yang aku butuhkan,aku akan berusaha membahagiakan mu dengan semampuku”

Ketika orangtua yang semakin menua,anak dituntut semakin harus lebih dewasa dan mandiri dalam segala hal,baik secara fisik,mental dan finansial,tidak mengenal anak laki-laki atau perempuan akan hal itu.

Tidak mengenal akan anak tunggal,anak yang memiliki banyak saudara, semua telah menjadi kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan seorang anak terhadap orangtuanya.

Dia yang merupakan seorang anak tunggal dituntut lebih ekstra dalam segala hal,dituntut untuk menjadi seorang anak perempuan yang mesti tangguh dalam segala keadaan,berjuang dan membela kedua orangtuanya seorang diri, ketika ada  orang lain yang membuat orangtuanya ber urai air mata, dia yang berjuang keras untuk membuat orang tuanya hidup dalam ketenangan dan kebahagian yang dilakukan semampunya,dia yang menjadi paling depan saat ini untuk kedua orangtuanya,siap tidak siap dia harus siap.

Seorang diri tanpa ada bantuan dari pihak lain keluarga,membentengi diri dengan sebuah keyakinan bahwa dirinya bisa,mampu walau terengah-engah melakukan segala hal seorang diri,walau kulihat raut wajah matanya begitu sendu, mungkin dalam hati kecilnya ingin sekali rasanya ada sebuah sandaran baik itu cerita atau bantuan dari yang namanya seorang kakak atau adik agar dirinya tidak berjuang seorang diri,namun inilah garis kehidupan Tuhan yang telah menakdirkan mesti berjuang sendiri untuk senantiasa mengujjinya juga,namun ku yakin “Allah SWT tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan ummatnya”

Inilah Bakti mu untuk kedua orangtua mu saat ini,berjuang dan memperjuangkan untuk semuanya,meski seorang diri ku yakin kau akan selalu mampu,kuat dalam segala keadaan, karena sejatinya tugas kita lah yang mengantikan peran mereka diwaktu dulu yang senantiasa dengan sabar memntuntun kita mengenal tentang hidup ini.

Semoga Hatimu selalu kuat,tegar dan menjadi perempuan yang terus tangguh  dalam segala hal, Semoga Fisikmu selalu senantiasa berdamai dengan segala tantangan yang  mesti dilalui,

Karena pada hakikatnya
Ini adalah sebuah bakti kita untuk mereka,,,

Mungkin,esok,atau lusa yang akan datang aku akan melewati fase sepertimu
Semoga aku bisa mampu semandiri dirimu,semulia dirimu berbakti kepada kedua orangtua

Selalu tetap tersenyum dan saling menguatkan walau raga kita berjauh, tak bisa saling  membantu dalam dekat tapi secara nurani/ qalbu  kita bisa saling dekat meski hanya  untuk sekedar berbagi cerita.

Doa terbaikmu untukmu Sister nfa..