Tentang Seorang Sahabat
Pertemuan yang ku temui dalam
waktu yang teramat singkat,ku temui seorang sahabat disebuah kota yang berbeda
dengan diriku,setelah sekian lama kita tak pernah bersama meski hanya sekedar
berbagi cerita,cerita tentang berbagai hal yang terkadang membuat satu sama
lain kita menguras air mata,tertawa bebas
dan membuat itu semua terasa bahagia dan tenang meski sesaat bagi kami.
Ketika kami memiliki karakter introvert
yang sama,terkadang membuat kami merasa terkadang sulit menemukan seseorang
yang rasanya bisa menemukan orang yang cocok untuk saling berbagi
cerita,alhasil kami berdua sama-sama belum move on untuk sama-sama menemukan
teman yang dirasa saking cocok ..uppss sulitnya udah kayak nyari pasangan hidup
aja,,hahha
Eitss,kami hanya sebatas teman,ketika
zaman dluar semakin fana hubungan yang tak menjadi qadratnya menjadi seolah
biasa saja,Naudzubillah……kami seperti kakak adik perempuan yang sering saling berkomentar
tentang banyak hal, kami terasa memliki ikatan keluarga,setelah persahabat kami
hampir akan 6 tahun, hahaha kami juga normal tau Aneka macam Brownis, Ikan dan Duren berdasarkan mata kami
masing-masing dan itu terkadang sering menjadi topik yang sangat nano-nano bagi
kami..
Dan Pertemuan kali ini rasanya
sangat menguras air mataku yang luar biasa tentang “Hidup” perrtemuan yang
sudah lama tidak berjumpa ini memberikan ku banyak bersyukur yang luar biasa.
Tentang seorang sahabat yang
senantiasa selalu kuat,tegar dan mandiri dalam segala hal,Dia yang senantiasa
selalu bilang “kak,kalau bukan aku yang lakukan ini itu,siapa lagi” artinya
hanya seorang diri berjuang,ketikaa
tidak punya sandaran lain lagi selain orang tua dan Sang Maha Pencipta.
Dalam tengah situasi dan kondisi
yang dirasa terasa banyak tantangan dari
lingkungan,keluarga juga orangtua ada hal yang harus terus diprioritaskan yaitu
tentang zona kenyamanan dan pencapaian.
Secara hasilnya aku sangatlah
malu, belum bisa melakukan apa-apa yang membuat orangtua merasa sangat bangga,
namun dirinya bener-bener luar biasa bagiku sangat membuka mata hati ku untuk
selalu terus bersyukur dalam segala hal.
Ditengah iya harus memperjuangkan
segala hal dalam hidupnya,iya berjuang keras merawat kedua orangtuanya yang
sering sakit dan perlu penangan khusus,dan dirinya sendiri tanpa orang lain
yang membantunya ataupun keluarga besarnya,sungguh iya cuman bilang “kak,aku
berjuang sendiri dan aku lakukan sendiri, anak tunggal ya kayak gini ”
Ketika saat itu aku melihat
ibunya yang sudah tak mampu berjalan lama atau jauh dan mesti dituntun atau
didampinginya untuk pergi kemana-mana,termasuk ke kamar mandi, di satu sisi
kebetuhan ekonomi harus dipenuhi karena mengganti peran ayah yang sudah tak
mampu bekerja lagi.
Keduanya harus dilakukan secara
bersaamaan baginya,saat itu aku terasa malu dan membuat ku sadar akan hal ini, “Dulu
Mama dengan sabar menuntunku untuk bisa berjalan dengan tegak,menuntunku ke
kamar mandi agar aku terbiasa,sekarang Dia melakukan itu ke Mamanya dengan sangat perlahan karena
kondisi fisiknya yang tak sehat seperti dulu, menyiapkan baju yang akan
dipakai,menyiapkan makan, disamping hal itu harus bekerja dari pagi sampai
larut malam untu memenuhi kebutuhan keluarga,ditambah beban hal lainnya yang
harus dialuinya seorang diri,seketika membuat ku banyak sadar dan bersyukur,mungkin
aku pun akan melakukan hal-hal itu itu ke mama yang semakin menua”.
Dan seketika saat itu aku ingin
bilang “mama aku akan mendampingimu mu terus,sama halnya kayak mama terus
mendampingi aku memberikan semua apa yang aku butuhkan,aku akan berusaha
membahagiakan mu dengan semampuku”
Ketika orangtua yang semakin menua,anak
dituntut semakin harus lebih dewasa dan mandiri dalam segala hal,baik secara
fisik,mental dan finansial,tidak mengenal anak laki-laki atau perempuan akan
hal itu.
Tidak mengenal akan anak
tunggal,anak yang memiliki banyak saudara, semua telah menjadi kewajiban dan
tanggung jawab yang harus dilakukan seorang anak terhadap orangtuanya.
Dia yang merupakan seorang anak
tunggal dituntut lebih ekstra dalam segala hal,dituntut untuk menjadi seorang
anak perempuan yang mesti tangguh dalam segala keadaan,berjuang dan membela
kedua orangtuanya seorang diri, ketika ada
orang lain yang membuat orangtuanya ber urai air mata, dia yang berjuang
keras untuk membuat orang tuanya hidup dalam ketenangan dan kebahagian yang
dilakukan semampunya,dia yang menjadi paling depan saat ini untuk kedua
orangtuanya,siap tidak siap dia harus siap.
Seorang diri tanpa ada bantuan
dari pihak lain keluarga,membentengi diri dengan sebuah keyakinan bahwa dirinya
bisa,mampu walau terengah-engah melakukan segala hal seorang diri,walau kulihat
raut wajah matanya begitu sendu, mungkin dalam hati kecilnya ingin sekali
rasanya ada sebuah sandaran baik itu cerita atau bantuan dari yang namanya
seorang kakak atau adik agar dirinya tidak berjuang seorang diri,namun inilah
garis kehidupan Tuhan yang telah menakdirkan mesti berjuang sendiri untuk
senantiasa mengujjinya juga,namun ku yakin “Allah SWT tidak akan memberikan
ujian diluar batas kemampuan ummatnya”
Inilah Bakti mu untuk kedua
orangtua mu saat ini,berjuang dan memperjuangkan untuk semuanya,meski seorang
diri ku yakin kau akan selalu mampu,kuat dalam segala keadaan, karena sejatinya
tugas kita lah yang mengantikan peran mereka diwaktu dulu yang senantiasa
dengan sabar memntuntun kita mengenal tentang hidup ini.
Semoga Hatimu selalu kuat,tegar
dan menjadi perempuan yang terus tangguh
dalam segala hal, Semoga Fisikmu selalu senantiasa berdamai dengan
segala tantangan yang mesti dilalui,
Karena pada hakikatnya
Ini adalah sebuah bakti kita
untuk mereka,,,
Mungkin,esok,atau lusa yang akan
datang aku akan melewati fase sepertimu
Semoga aku bisa mampu semandiri
dirimu,semulia dirimu berbakti kepada kedua orangtua
Selalu tetap tersenyum dan saling
menguatkan walau raga kita berjauh, tak bisa saling membantu dalam dekat tapi secara nurani/ qalbu
kita bisa saling dekat meski hanya untuk sekedar berbagi cerita.
Doa terbaikmu untukmu Sister nfa..
0 comments:
Post a Comment