Waktu Ibarat Pedang

Friday, January 9, 2015

Hadiah dari Alloh swt di bulan juni 2014



Seuntaian kata dalam Sebuah  Cerita
Cerita dimana memberikan rasa Terahru dan bahagia
Untaian kata-kata yang mungkin belum sempat di ungkapkan
Sebuah cerita dimana ini adalah sebuah perjalanan dan alur kehidupan yang mungkin tidak bisa dipisahkan oleh  manusia,
Hari itu tepat dimana membuat aku tak kuasa mendengar kabar beritanya
Kala tanteu ku mengatakan “bapak dan ibukecelakaan ,barusan bapak telpon  dan disuruh tunggu di rumah sakit “
Tak ada yang kupikirkan lagi selain aku harus berangkat ke rumah sakit sendiri ,
Karena saat itu aku mau minta bantuan pada siapa? Tak ada orang yang bisa ku pinta tolong
Paman dan sodara-sodara lelaki pada lagi tidal ada di rumah .
Sesampainya di rumah sakit pun aku8 kebingungan sendiri ,
Apa yang akan aku lakukan jika tak ada orang disini ??
Bagaimana jika nanti ibu dan bapak harus digotong,??
Semua itu aku pertanyakan pada hatiku dibaluti dengan hati yang penuh kecemasan
Hati dimana yang tak berhenti dengan doa “semoga ayah dan ibu baik-baik saja”
Pertanyaan itu telah terpecahkan dari memory ingatan ku kala ada sodara yang mulai berdatangan datang …
Saat itu pula
Aku kebingungan pula dengan berita ayah yang memberikan kabar yang tak jelas
Saat itu pula aku menelpon ayah  meminta kabar ayah dimana ?
Saat sebuah mobil kol’dolak mengantarkan ayah dan ibu yang sudah  pingsan
Kasih sayang Alloh SWT  luar biasa indahnya
Yang sebelumnya aku ragukan aka nada orang ternyata banyak orang yang mulai berdatangan satu persatu dengan motor dan mobil untuk menanyakan kabara ayah dan ibu
Saat itu juga aku dengan setia menemani ayah dan ibu di UGD
Rasa takut iya,sedih pasti dan khawatir tentunya
Karena sebelumnya aku tak pernah melihat darah se banyak ini dan membuat ku terasa merinding

Aku memang penakut dan tak tega’an melihatnya…
Rasanya saat itu aku ingin menjerit sekeras-kerasnya
“mengapa harus ayah dan ibuku ? kenapa tidak orang lain,??”
Air mata aku terjatuh saat aku melihat kondisi keduanya
Yang pertama ku lihat adalah ibu,
Wajah yang sudah berlumuran dengan darah baju dan celana yang sudah robek
Saat itu pula ku kucium kening ibu walau darah menempel di kening ibu 
Dan kubisikan apad telingan ibu
“Ibu yang sabar ya,banyak istigfar rencana alloh itu indah ,ibu cepat sembuh ,ananda disini setia temanimu”
Seketika itu pula air mata ku terjatuh dengan melihat kondisi ibu yang sangat mengkhawatirkan
Lalu kulihat sebelahnya ayah yang juga sudah berbaring kesakitan dan menjerit-jerit
Karena skitnya itu
Dengan deraian aiar mata itu juga ku usap dada ayah sambil berbisik ditelinga ayah
“ayah yang sabar,banyak istigfar,banyak berdoa banyak orang sayang sama kita ananda selalu disampingmu “
Saat ayah banyak paman-paman yang membantu di ugd
Saat itu ku  temani ibu di UGD dengan hati yang benar-benar mengutkan diri sendiri
Aku ikut membersihkan  darah-darah di wajah ibu dengan perawat yang ahanya sendiri itu..
Saat ada bibi datang menemui ibu
Ku katakan pada bibi “titip ibu aku amu keluar “
Saat aku keluar ruangan Ugd telah banyak orang yang menanti kabar ayah dan ibu
Ku katakana pada mereka yang menaykan doanya saja dengan air mata yang berurai ..
Saat itu pula
Aku butuh pelukan,pelukan yang dimana membuat aku nyaman dan mampu membuat hatiku tegar
Pelukan yang pertama itu adalahkhadijah abad 21 (bunda syifa ) aku menangis dengan keras di pelukannya sambil ku peluk ia dengan erat ,karena bunda syifa adalah ibu kedua bagiku
Bunda yang kurasa yang selalu ada buat aku walau aku hanya sebatas sodaranya..
Saat pelukan itu bunda katakan padaku ‘yang sabar neng,alhamdulilah banyak yang doa,bantu dan sayang sama ayah dan ibu”
Seketika itu juga aku sadar dan aku melihat parkiran di tempat itu banyak motor dan mobil  yang sudah parkir dan orang-orang yang datang untuk mencari informasi tentang ayah dan ibu .aku melihat kembali ayah dan ibu di ugd
Saat itu pula aku meminta mengantar pada sodara ku untuk  










#disambung page ke 2 nanti ya.....